KABUPATEN BEKASI, JBP-
Pembersihan sampah di bantaran dan tengah Kali CBL oleh Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten Bekasi beserta Stakeholder terkait akibat pelanggaran
yang dilakukan 3 (tiga) Pengusaha Pengelola sampah rumah tangga nakal,
dimana ketiganya diketahui berdasarkan LK dan Pemberitaan Media bahwa
diduga telah membuang hasil angkut sampah warga ke Kali CBL di Desa
Sukajaya, Kecamatan Cibitung, pada Senin (29/5/2023) kemarin, dimana
kemudian menuai kritik pedas dan tajam dari Relawan Ranting Kabupaten
Bekasi.
Pasalnya sampah yang diangkut hanya di atasnya saja,
sedangkan yang dibawah tepatnya dibantaran dan tengah Kali CBL di
tinggalkan. Hal tersebut di kemukakan oleh Ketua Harian Relawan Ranting
Ahmad Ajat yang akrab disapa dengan panggilan bang Oye.
Ketua
harian Ranting, Ahmad Ajat saat mengundang Awak Media untuk memberikan
pernyataan di kediamannya mengatakan bahwa, percuma saja jikalau sampah
yang di Bantaran Kali tidak diangkut bahkan terlihat seakan dibiarkan.
Malah sebaliknya, hanya sampah yang posisinya ada di atas yang
diangkut.
"Percuma ditutup seperti itu tanpa diangkut semua, dan
kalau mau bukan Beko seperti itu, harus yang capit. Dan itu ga sampai 50
Ton, bohong Kabid kalau sampai 50 Ton," tegasnya. Senin (29/5/2023)
sore dirumahnya.
"Wilayah
itukan wilayah bantaran, artinyakan punya PJT dan BWWS, tergantung
nanti Kalinya..itu Kali masuk mana Kali alamkah atau Kali
Sekunder...kalau Kali Alam otomatis BWWS, tidak tahu apakah sudah
sonding dengan pihak terkait, sementara yang harus di turun disitu
adalah BWWS, PJT dan PSDA dengan PUPR yang lebih dominan,karena memang
wilayah dia, tergantung nanti sekarang wilayah itu...Kali itu milik
siapa, kalau yang saya tau Kali CBL punyanya PJT, nah BWWS di
atasnya,"imbuhnya penuh semangat.
"Satpol
PP hanya penggerak tapi yang melakukan pengangkatan adalah Dinas yang
melalui UPTD 3, nah harusnya tadi..harus turun semua bang maksudnya,
dinas terkait harus ada, perwakilan dari PJT, perwakilan dari BWWS,
perwakilan dari PUPR, perwakilan dari PSDA, nah saya sendiri tidak tahu
jujurnya ada mereka atau tidak cuman yang saya lihat tadi adanya Muspika
Cibitung dan orang Desa dengan Satpol PP Kabupaten dan Kecamatan, dan
itu hanya sebatas di kerjakan yang atas saja, sebatas "Seremonial"saja,
ya kalau mau lebih danta lagi, balik lagi besok, seharusnya semua
dong!,"tandas Ketua Harian Relawan Ranting.
"Kalau
pandangan totalnya bisa sampai 250 Ton, kalau total di angkat, sekarang
dari bawah ke atas saja sudah berapa puluh meter, hampir 30 m bang,
abang loncat ke bawah Wassallam," tambahnya.
Ahmad
Ajat pun menegaskan kembali bahwa apa yang di lakukan oleh pihak Dinas
LH dalam melakukan pengangkutan sampah dinilai hanya sebatas Seremonial
saja, disebabkan didalam palaksanaan pekerjaannya terlihat tidak
maksimal.
"Kesannya,
itu ada sampah dan di tutup, ada pengerjaan, ada yang dilakukan tapi
selebihnya apa yang di lakukan tidak maksimal, sampahnya ini mau di
kemanain...yang sisanya ini..mau di pendem...bahaya sekali," ungkapnya.
"Kenapa, disitu akan ada penutupan dan perombakan bangunan. Dikembalikan
seperti awal sesuai fungsinya, kita jaga-jaga jangan sampai besoknya si
pengelola sampah buka lagi"jelasnya.
Ditanyakan
sejauh mana bahaya yang di akibatkannya, Oye menjawab,"Sampah plastik
tidak semuanya terurai dalam waktu satu atau dua tahun dan kalau terurai
apakah tanah itu dapat langsung menjadi tanah yang baik, resapan
air...sementara kita hidup dengan air, kalau kita tidak menghirmati alam
dan tidak butuh air..lah ngapain kita tinggal di sini..minum aje itu
air kali yang ude becampur limbah...bagaimana pada sehat orang Bekasi,
bagaimana pada baik kesehatannya sementara apa yang kita minum juga
sudah mengandung, tapi yang namanya sampah kami tauitu engga cukup dua
atau tiga tahun terurai, mungkin lebih dari dua puluh tahun," paparnya.
"Kemarin
saja sampah di Kali Cikarang yang kita angkat Itu 8 (delapan) truck
dikali 7 sama dengan 56 Ton. "Tadi yang saya lihat dilokasi baru 6
truck, kalau satu trucknya 7 Ton itu baru 30 Ton yang diangkut, itu baru
atasnya saja yang sebelah. Kalau semua itu menurut pandangan saya bisa
mencapai 250 Ton dan itu bahaya banget, ingat plastik tidak akan terurai
2 sampai 3 tahun," jelas Oye dengan suara lantang setengah berteriak.
Ditanyakan
harapan masyarakat dan para Relawan Pemerhati Lingkungan terhadap
kinerja Dinas terkait terhadap berbagai hal yangmenyangkut tentang
lingkungan hidup.
"Pertama,
kesadaran masyarakat untuk membuang sampah tidak sembarangan harus di
bangun, yang kedua Pemerintah baik Pemerintah Desa, Kecamatan, Kabupaten
menyediakan tempat-tempat sampah sementara atau juga barang-barang yang
di butuhkan seperti ada gerobak atau apalah itu, kalau Pengusaha Limbah
harus di tutup dong dan harus juga dapet sangsi. Terkait sangsi itupun
juga sudah jelas. Lima Puluh Juta dan Lima Tahun...terapkan itu..tinggal
bagaimana Pemerintahnya kan sudah ada Undang-undangnya," tutur Oye.
"Tapi
terkait itu semua, jangan sampai hanya Seremonial, hanya nutup tapi
tempat lain juga akan sama, Kabupaten Bekasi bagaimana mau jadi indah,
aman, nyaman asri sementara bantaran berubah fungsi, penyerobotan, alih
fungsi, jembatah liar, bangunan liar, Pom Mini coba itu bukan bahaya
lagi..bagaimana kalau itu terjadi meledak," tukisnya setengak berteriak
seraya kedua matanya melotot.
"Saya
minta Pemerintah serius, jangan hanya 'Seremonial", jangan hanya
beberapa di lakukan tapi kelanjutannya tidak ada, kalau bisa sampai
tuntas...kita juga tahu kalau Kabupaten Bekasi tidak hanya bermasalah
dengan sampah, tapikan semua ada Dinas terkait yang bisa melakukan it,
kenapa tidak bekerja sama...lha iya dong percuma di bentuk," pungkas
Ketua Harian Relawan Ranting Kabupaten Bekasi, Ahmad Aja.
Pastinya Dua Babak
Keesokan
harinya Tim Awak Media mendatangi UPTD 3 untuk meminta tanggapan dari
Kepala UPTD 3 terkait adanya kritikan taham dari Relawan Ranting
mengenai proses pengangkutan yang dinilainya hanya sebatas Seremonial
atau Lops Service saja, namun tak di jumpai.
Kebetulan Tim Awak Media bertemu dengan Humas Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi, Jhon yang mengatakan.
"
Kami melakukan kegiatan tersebut tentu dengan berbagai persiapan selain
koordinasi personil maupun persiapan alat angkut termasuk anggaran
untuk melakukan itu. Saya tidak berani bicara labih jauh tentang itu
sebab belum ada instruksi dari Pimpinan untuk memberikan
pernyataan..takut salah bicara..sebaiknya langsung saja dengan Kabid di
Pemkab," kata Jhon (30/5/2023)di Kantor UPTD 3, Cikarang Barat.
"Kenapa
bisa ada tanggapan seperti ini, saya juga heran..setahu saya senua
sudah terkordinasi dengan baik...Dua Babak lagi," tegas Humas LH, yang
kemudian di tekankan lagi,"Pertama dan kedua...dua babak pastinya,"
tandas Jhon dengan mengrenuitkan dahinya, kemudian menatap kearah Tim Awak Media seraya tersenyum dan kedua alis matanya turun naik.
(JLambretta) JBP