KABUPATEN BEKASI, JBP-
Persoalan tentang penanganan anak-anak penyandang Disabilitas di Kabupaten Bekasi
baik melalui Program PKH maupun lainnya menjadi momok yang
memprihatinkan, manakala Dinas Sosial yang di nilai masyarakat maupun
pihak Desa selain tidak responsif serta terindikasi adanya dugaan
permainan kotor dalam penginputan data dalam program PKH Disabilitas dari Kementerian Sosial.
Terkait
akan hal itu Tim Awak Media mencoba meminta tanggapan dan dorongan serta bantuan dari
Dewan Nyumarno disaat menggelar acara "Gerakan Hidup Sehat Dengan
Berbagi Makanan Pada Warga Jabar" Pada (23/01/2023) di Desa Jatireja, guna
mendapatkan penyelesaian terkait Program PKH di Kabupaten Bekasi yang
disinyalir sarat akan kepentingan dan main mata dalam penginputan data
pada Program Nasional dan Prioritas Presiden tersebut.
"Nanti
akan saya tindak lanjuti dan itu harus di respon oleh Dinas terkait,
saya kenal kok dengan Kadis Endin," kata Nyumarno selaku Dewan dari
partai PDIPerjuangan.
"Jangan sekarang sebab ini acaranya berbeda dan saya akan berikan statemen di waktu berikutnya," imbuhnya.
Usai
acara di gelar dan link berita di kirim Nyumarno ucapkan terima
kasih.Ditanyakan tentang tindak lanjut dan statemen personal dirinya
hanya menjawab "Nanti dihubungi," katanya.
Hari,
minggu dan bulan pun berlalu, kerap di hubungi Nyumarno tak menjawab
pesan melalui Whatsapp maupun Celluler Call. Sementara para warga
masyarakat penyandang Disabilitas menunggu jawaban dan tindak lanjut
yang di janjikan Anggota Dewan dari Partai PDIP yang membidangi
Kesehatan tersebut melalui informasi yang di tayangkan Awak Media pada
gilirannya.
Ketika
ada kesempatan Tim Awak Media menyambangi Kantor DPRD Kab.Bekasi pada
(10/5/2023) pukul 12:45, Awak Media yang kala itu berada di ruangan
fraksi PDIPerjuangan bermaksud menjumpai sang Wakil Rakyat tersebut namun
tak di jumpainya. Disaat di hubungi melalui Whatsapp Call justru
mengangap konfirmasi dan maksud bertemu di anggap marah-marah dan justru
menanyakan identitas jelas tentang Awak Media, kendati di ketahui
sebelumnya bahwa Tim Awak Media telah berkomunikasi berkelanjutan dan
memberitakan kinerja bagus dari Dewan tersebut di acara yang di
gelarnya.
Awak
Media menjelaskan secara tertulis melalui pesan Whatsapp terkait maksud
dan tujuannya serta memberikan identitas melalui link pemberitaan acara
yang di gelarnya di Desa Jatireja.
Hal
tersebut di jelaskan Awak Media terkait ucapan sang Dewan yang di
anggap Tim Awak Media yang turut mendengarkan ucapannya pada saat di
hubungi itu tidak pantas sebagai seorang Dewan bicara seperti itu
disaat diminta bertemu malah menganggap marah-marah.
Dalam pesan Whatsappnya Nyumarno Dewan dari fraksi PDIP mengatakan.
"
Ouh itu, Gak masalah kan nggak harus dengan saya,. Masih banyak anggota
komisi IV yg bisq statement. Datang juga bisa ke DPRD.. minta waktu
janji dng Pimpinan Komisi IV juga bisa bang. Saya kan cuma Anggota
Biasa...,"kata Nyumarno dalam pesan Whatappnya.
Dikatakan
Awak Media dalam jawaban"Kan yang ada komunikasi awal terkait
permasalahan itu dengan bapak, dan bapak bilang akan menindak lanjuti."
Dijawab
Nyumarno, " Yaa elah. Lalu saya salah. Kan saya suruh kirim bahan
aduannya konkretnya seperti apa? Biar saya forward ke Dinsos untuk
tindak lanjuti. Saya kam juga bilang. Ini agenda acara saya dulu yaaa..
isu lain nanti2 saja dulu😎. Orang mau wawancara
Klo yg di wawancara
narasumbernya belum siap... abang boleh kok cari narasumber lainnya.
Nggak harus nuntut wajib ke saya narsumnya kan bang," jawabnya lagi.
Ditegaskan
juga oleh Awak Media"Kalau memang bapak tidak bersedia menindak lanjuti
aduan masyarakat tidak apa2 pak Dewan...mohon maaf kami mengganggu
kesibukan P Dewan sehingga tidak bisa merespon keluhan masyarakat dan
Desa...🙏🙏🙏...terina kasih atas komunikasinya."
Tidak Menjalankan Tugas Dan Fungsinya Selaku Wakil Rakyat
Terkait
akan peristiwa tersebut Ketua Sindikat Wartawan Indonesia (SWI) Bekasi,
Surya Sueb angkat bicara," Seharusnya selaku wakil rakyat yang
mendapatkan laporan atas keluhan masyarakat segera merespon dan menindak
lanjuti keluhan masyarakat, apalagi persoalan tersebut menyangkut
tentang para anak-anak penyandang Disabilitas yang notabene adalah Program
Prioritas Presiden Jokowi yang juga sebagai Petugas Partai PDIPerjuangan
yang tidak direspon oleh Pemkab Bekasi (Dinas Sosial-Red)," ucapnya
saat dimintakan tanggapan oleh Awak Media di Kantornya pada
(11/05/2023).
Dikatakan
Surya bahwa, DPRD mempunyai tiga fungsi, Legislasi, Anggaran dan
Pengawasan.Dimana Ketiga fungsi tersebut dijalankan dalam rangka
representasi rakyat di Daerah.
"Apasih
tugas dan fungsinya ada wakil rakyat di daerah, ya mereka harus dapat
menampung dan menindaklanjuti aspirasi dan pengaduan masyarakat, kalau
memang mereka tidak mau di repotkan dengan tidak mau melakukan
kewajibannya selaku anggota DPRD atau wakil rakyatnya, ya jangan nyalon
atau menjadi wakil rakyat...jadi saja pengusaha atau pemborong proyek
SOR (Sarana Olah Raga-Red), bangunan atau pengembang perumahan...sebab
itu tidak digaji oleh rakyat dan tidak makan dari pajak rakyat," tukis
Ketua SWI dengan nada tinggi seraya kedua matanya melotot dan hidungnya
kembang-kempis.
Lanjutnya,"Apalagi
persoalan tersebut sudah ada komunikasi dan berjanji untuk menindak
lanjuti laporan, aduan dan aspirasi masyarakat Kabupaten Bekasi melalui
Awak Media tentang para Disabilitas yang di abaikan oleh Pemerintah
Kabupaten Bekasi dan hal tersebutpun telah dijelaskan oleh pihak
Desa-desa yang juga mengeluh akan penanganan Program PKH Disabilitas
oleh Dinas Sosial baik dalam bentuk keterangan maupun video yang
ditunjukan pada Anggota Dewan yang terhormat dari Partai PDIPerjuangan,
Nyumarno, namun sampai saat ini tidak dijalankan dan itu sudah lama ditunggu-tunggu...eh malah diminta
untuk ke yang lain, itu sama saja "Lempar Batu Sembunyi Tangan", dan
jelas tidak dapat di pegang ucapannya serta tidak berkomitmen dan
terlihat tidak memiliki kapasitas dan integritas sebagai seorang wakil
rakyat pengemban amanat, ada apa dengan pak Dewan yang terhormat?" tandas Surya.
"Kalau
memang tidak mau menampung keluhan atau aspirasi masyarakat, seharusnya
dari awal di tolak saja..kan tinggal ngomong saja..saya (Nyumarno-Red)
tidak mau ngurusin rakyat cuma bikin ribet...begitu saja kok repot,"
sambung Sueb dengan sorot mata tajam dihiasi kedua alis matanya turun
naik.
"Ini
Preseden buruk bagi dunia Perwakilan Rakyat atau Perdewanan, dimana ada
Dewan yang tidak mau bekerja sesuai dengan Tupoksi nya, sungguh
memalukan," imbuh Ketua SWI.
Ditegaskan
oleh Ketua SWI Bekasi bahwa," Kami dari Sindikat Wartawan Indonesia
dengan ini menegaskan bahwa, para oknum wakil rakyat dimanapun berada
yang telah mengemban amanat rakyat namun tidak mau menjalankan Tugas
Pokok dan Fungsinya selaku wakil rakyat dengan baik dan benar dan bahkan
menolak menindak lanjuti keluhan dan aspirasi masyarakat dapat masuk
dalam kategory "Dewan Blokochot"dan lebih baik mundur dari jabatannya,
dikarenakan sudah tidak amanah lagi dalam melakukan pekerjaannya,"
pungkas Surya Sueb.
(Iwan Sukhoi) JBP